Kamis, 09 Juli 2015

rexsy tana toraja



MERAH PUTIH UNTUK NEGERI
Kiranya ia mencium dengan kecupan
Karena cintamu
Lebih nikmat dari pada anggur

Harum bau minyakmu
Bagaikan minyak yang mecurahkan namamu
Oleh sebab itu pemuda-pemudi cinta kepadamu

Tariklah aku kebelakang
Marilah kita cepat-cepat lagi
Sang rajatelah membawa aku
Kedalam meliang-meliangnya
Kami akan bersorak-soraai
Dan bergembira kerena engkau
Kami akan memuji cintamu
Lebih daripada anggur
Layaknyalah mereka cinta kepadamu

Memang aku hitam,tetapi cantik
Janganlah kamu perhatikan bahwa aku hitam
Karena teri matahari
Putera-puteri ibuku marah kepadaku
Aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur
sedangkan kebun anggurku sendiri tak kujaga

ceritakanlah kepadaku,jantung hatiku
dimana kakandaku mengembala domba?
Dimana kakandaku membiarkan membiarkan domba-domba berbaring pada petang hari?
Karena mengapa aku akan jadi serupa pengembara
Dekat kawan-kawan domba
Teman-temanku?
Untuk merah putih

puisi indah dari rexsy



DOA UNTUK BUDAYA
Dari mulut bayi-bayi
Dan anak-anak yang menyusui
Telah kuletakkan dasar
Kekuatan karena lawan untuk memebungkamkan musuh dan pendendam

Jika aku melihat langitmu
Buatan jarimu
Yang kautempatkan

Apakah manusia sehingga engkau mengigatnya?
Apakh anak manusia sehingga engkau mengindahkanya?

Engkau telah membuatnya
Hampir sama seperti engkau
Dan memahkotainya
Dengan kemuliaan dan hormat

Namun sayang
Apa yang engkau berikan hanyalah sia-sia
Karena tangan yang tak dapat berdiam
Dan duri-duri yang meliliti buadaya ini

Kini bajir-banjir jahanam telah menimpah aku
Dasar-dasar gunung gemetar
Membumbung asap dari hidungnya
Menjilat api keluar dari mulutnya
Menyalahkan bara dari padanya
Kini seraya ingin berkata apa
Tinggal tetesan air mata ejekan untuk diri

Jika kupandang seribu senyum
Kini aku hanya memandang duka
Seperti karib yang mengepungku
Hidup yang turun keliang kubur

Seperti air aku tercurah
Dan segala tulangku terlepas dari sendinya
Hatiku menjadi seperti lilin
Hancur luluh didalam daadaku

Kata mereka”satu nusa satu baangsa”
Kata mereka”dari sabang sampai merauke beribu adat”
Kata mereka”ini tana pusaaka”
Namun sayang itu hanya kata mereka
Perapian yang menyala
Rebah dan jatuh pada olokan mereka

Ya,tuhan
Kini kutak lagi berdaya
Dibawah kaki sucimu
Kuhanya dapat berdoa
Namu sayang
Itu hanyalah berita malam dibalik mimpi



Karya:rexsy dwianto dua lembang

smp katolik makale