DOA UNTUK BUDAYA
Dari mulut bayi-bayi
Dan anak-anak yang
menyusui
Telah kuletakkan dasar
Kekuatan karena lawan
untuk memebungkamkan musuh dan pendendam
Jika aku melihat langitmu
Buatan jarimu
Yang kautempatkan
Apakah manusia sehingga
engkau mengigatnya?
Apakh anak manusia
sehingga engkau mengindahkanya?
Engkau telah membuatnya
Hampir sama seperti
engkau
Dan memahkotainya
Dengan kemuliaan dan
hormat
Namun sayang
Apa yang engkau berikan
hanyalah sia-sia
Karena tangan yang tak
dapat berdiam
Dan duri-duri yang
meliliti buadaya ini
Kini bajir-banjir jahanam
telah menimpah aku
Dasar-dasar gunung
gemetar
Membumbung asap dari
hidungnya
Menjilat api keluar dari
mulutnya
Menyalahkan bara dari
padanya
Kini seraya ingin berkata
apa
Tinggal tetesan air mata
ejekan untuk diri
Jika kupandang seribu
senyum
Kini aku hanya memandang
duka
Seperti karib yang
mengepungku
Hidup yang turun keliang
kubur
Seperti air aku tercurah
Dan segala tulangku
terlepas dari sendinya
Hatiku menjadi seperti
lilin
Hancur luluh didalam daadaku
Kata mereka”satu nusa
satu baangsa”
Kata mereka”dari sabang
sampai merauke beribu adat”
Kata mereka”ini tana
pusaaka”
Namun sayang itu hanya
kata mereka
Perapian yang menyala
Rebah dan jatuh pada
olokan mereka
Ya,tuhan
Kini kutak lagi berdaya
Dibawah kaki sucimu
Kuhanya dapat berdoa
Namu sayang
Itu hanyalah berita malam
dibalik mimpi
Karya:rexsy dwianto dua
lembang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar